Kemen UMKM bersama Tokopedia-Tiktok melatih UMKM jualan di e-commerce
Agar pelaku UMKM bisa jualan nyaman di Tokopedia dan TikTok Shop.
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bersama Tokopedia dan TikTok Shop melatih pelaku UMKM agar mampu berjualan di e-commerce, dengan meningkatkan kepercayaan pembeli dan penjualan melalui pemanfaatan konten video di program Creators Lab.
Wakil Menteri (Wamen) UMKM Helvi Moraza menyatakan pemerintah menargetkan 30 juta UMKM terdigitalisasi pada tahun 2025 untuk memperkuat sektor ekonomi digital.
“Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan workshop digital Juragan UMKM bekerja sama dengan Tokopedia dan TikTok Shop,” kata Helvi dikonfirmasi, di Jakarta, Selasa.
Dia menyampaikan pihaknya menargetkan dalam satu tahun ke depan, sebanyak 22.000 pengusaha mikro akan terhubung melalui kegiatan Workshop Digital Juragan UMKM yang tersebar di 50 titik Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), bekerja sama dengan marketplace.
Melalui kegiatan itu, diharapkan kontribusi sektor ekonomi digital terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dapat meningkat hingga 8-9 persen pada tahun 2025.
Terdapat 50 pengusaha mikro terlibat dalam workshop itu yang mencakup materi pengenalan kreator afiliasi, pengembangan personal branding, perancangan skrip video afiliasi, serta strategi dan praktik pembuatan konten dan live streaming hingga edukasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
“Agar pelaku UMKM bisa jualan nyaman di Tokopedia dan TikTok Shop,” kata Helvi.
Direktur Tokopedia dan TikTok e-commerce Vonny Ernita Susamto menjelaskan, Creators Lab hadir mengedukasi kreator afiliasi dan penjual memanfaatkan tren belanja yang kini dipengaruhi konten video pendek dan live streaming.
Dia menyebutkan selama Ramadhan 2025, live streaming di TikTok ditonton hingga 2,8 miliar kali, bahkan transaksi jual beli pada jam sahur tercatat meningkat 24 kali lipat dibandingkan hari biasa.
“Maka kami mendukung ‘Juragan UMKM’ Kemen UMKM RI dengan mengintegrasikan Creators Lab, agar makin banyak UMKM yang mahir membuat konten video dan merasakan manfaatnya dalam membangun merek, memperluas pasar, dan meningkatkan penjualan,” kata Vonny.
Materi pelatihan mencakup imbauan menaati peraturan, misalnya dengan tidak menggunakan foto/judul/deskripsi produk dari merek lain tanpa izin, teknik pembuatan konten video, perancangan skrip, strategi personal branding, teknik live streaming, hingga pentingnya memahami Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk melindungi produk.
UMKM juga diajarkan syarat menjadi Power Shop atau Mal di TikTok Shop guna meningkatkan kredibilitas di mata pembeli, sekaligus menjaga kelangsungan bisnis melalui perlindungan HKI secara resmi.
Tokopedia dan TikTok Shop mengajak UMKM bergabung dalam Pusat Perlindungan KI, memberikan edukasi agar mereka dapat berjualan nyaman dan aman tanpa melanggar hak kekayaan intelektual pihak lain.
Baca juga: Menekraf apresiasi Creators Lab emak-emak matic
Baca juga: Creators Lab dukung kaum muda manfaatkan teknologi untuk berwirausaha
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025