Kredit tumbuh 15,8 persen, Amar Bank tetap utamakan kehati-hatian

Jakarta (ANTARA) – PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) mencatat pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 15,8 persen secara tahunan (yoy) dengan total penyaluran Rp3,2 triliun pada kuartal I 2025.

Meski demikian, Perseroan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian guna menjaga kualitas aset dan profitabilitas.

“Penyaluran kredit ini dilakukan secara pruden. Jadi tidak hanya mencari growth yang sangat signifikan atau eksponensial, namun harus diikuti prudentiality dan pertumbuhan profit yang baik,” kata Senior Vice President of Finance Amar Bank David Wirawan dalam paparan publik di Jakarta, Selasa.

Pertumbuhan kredit tersebut turut mendorong perolehan laba bersih menjadi Rp67,5 miliar, meningkat 38,1 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam hal ini, David menjelaskan bahwa fokus utama perseroan adalah memperluas akses keuangan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), segmen yang selama ini belum sepenuhnya terlayani oleh industri perbankan.

Meski memiliki profil risiko yang tinggi, Amar Bank tetap optimistis dapat mengelola portofolio kredit UMKM dengan pendekatan berbasis karakteristik debitur dan teknologi digital.

Tercatat, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross Amar Bank berada pada level 10,89 persen, sementara secara net sebesar 1,48 persen.

David mengakui bahwa sebagian besar NPL berasal dari segmen mikro bisnis. Untuk itu, perseroan menerapkan strategi penetapan harga (pricing) yang selaras dengan profil risiko debitur.

“Perlahan kita pasti akan menemukan crack untuk bisa menemukan formulasi melayani segmen ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, untuk menjaga kualitas aset dan kinerja keuangan, bank dengan kode emiten AMAR tersebut memperkuat integrasi embedded banking (EB) dan terus mengedepankan efisiensi operasional melalui inovasi digital.

Pendekatan tersebut diyakini mampu mendorong pertumbuhan berkelanjutan sekaligus meningkatkan inklusi keuangan.

Adapun dari sisi likuiditas, Amar Bank juga mencatatkan kinerja positif dengan peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 42,2 persen (yoy) menjadi Rp1,4 triliun. Proporsi dana murah atau current account saving account (CASA) turut tumbuh mencapai 30 persen dari total DPK.

“Efisiensi operasional menjadi prioritas, yang kami wujudkanmelalui pemanfaatan teknologi,” ujar David.

Baca juga: Amar Bank siapkan anggaran Capex untuk perkuat keamanan siber

Baca juga: Amar Bank bagikan dividen tunai sebesar Rp95,47 miliar

Baca juga: Amar Bank bukukan laba bersih Rp67,5 miliar pada kuartal I 2025

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses